bagaimana cara merawat rekaman CCTV agar tidak rusak atau hilang,
sementara IP camera merekam dalam bentuk digital, sehingga bisa disimpan langsung ke dalam berbagai jenis kartu memori, misalnya SD card. Bisa juga langsung disimpan ke hardisk yang terpasang di jaringan, atau menyimpannya ke dalam perangkat bernama network video recorder (NVR). Videonya pun bisa langung ditonton lewat berbagai perangkat, misalnya dari ponsel, tablet, ataupun laptop.
CCTV menggunakan format analog,
kabel yang dipakai pun kabel analog, dalam hal ini kabel coaxial. Sementara IP camera menggunakan kabel LAN, atau yang kebanyakan IP camera juga bisa terhubung langsung menggunakan WiFi.
1. Gunakan media penyimpanan yang andal
Pada dasarnya, baik SD card ataupun hardisk bisa menyimpan data dalam waktu yang sangat lama, kecuali menggunakan produk abal-abal, misalnya SD card yang mereknya tak jelas atau malah produk tiruan. Jadi seharusnya, selama menggunakan produk yang asli, data rekaman bisa awet dalam waktu lama. Kecuali memang sengaja dirusak.
2. Backup ke cloud.
Agar lebih aman, data yang sudah direkam ke kartu SD atau hardisk lebih baik dibackup ke cloud storage, seperti One Drive atau Google Drive. Atau biasanya tiap pabrikan pun menyediakan layanan backup ke cloud, misalnya Hikvision dan anak usahanya, Ezviz. Dengan begitu, jika kartu SD atau hardisk rusak, rekaman videonya pun tetap bisa diakses dari cloud.
3. Simpan di ruangan ber-AC
DVR atau NVR di tempat yang sirkulasi udaranya bagus, atau lebih baik lagi jika disimpan di ruangan ber-AC agar suhunya tetap sejuk. Jika terpaksa disimpan di ruangan tidak ber-AC, pastikan lubang ventilasi di perangkat tidak tertutup debu.
4. Pasang pengaman listrik
Salah satu penyebab kerusakan perangkat elektronik adalah listrik tak stabil atau sering tiba-tiba mati. Untuk itulah, akan lebih baik jika perangkat DVR dan NVR dipasangi stabilizer untuk menjaga tegangan listrik dan uninterruptible power supply (UPS) sebagai backup jika listrik mati.
5. Update firmware terbaru
Anda bisa mengecek ke situs pembuat sistem CCTV-nya untuk memastikan firmware di DVR sudah yang paling baru. Seringkali, pembaruan firmware ini memperbaiki kelemahan yang ada di firmware sebelumnya, atau bisa juga ada penambahan fitur.